Rabu, 31 Mei 2006

Dumb and Dumber

Kejadian ini sudah cukup lama sih. Tapi karena lumayan konyol, jadi masih sering terlintas di benak dan bikin cekikikan. Waktu itu, kalau nggak salah saya dan si Antjheu pulang dari suatu tempat (saya lupa, pulang berenang atau apa ya?). Kami janjian dengan si Opie, teman sekaligus sopir kami (hahaha … maap ya Nop:p) di daerah Gandok atau Cihampelas. Waktu itu kami buru-buru karena Opie sudah berulang kali meng-sms dan menelepon. Wah, pasti dia marah-marah!

Di tengah kepanikan karena buru-buru tadi, saya mencoba mengirim sms lagi ke si Opie. Sudah mengetik banyak-banyak, eh … ternyata, saya mengirimnya ke nomor hp saya sendiri! Si Antjheu sudah misuh-misuh karena saya buang-buang waktu. Karena merasa bersalah, saya menyuruh dia menelepon Opie dengan hp saya. Padahal, pulsa di hp tinggal sedikit. Biarin deh, namanya juga merasa bersalah. Tapi, tiba-tiba, dia berseru, “Huh! Kok tulalit sih!” “Cobain lagi, Tjheu!” kata saya. Dia kembali mencoba menelepon Opie. Tapi hasilnya sama saja, tetap tulalit. Aduh, bagaimana ini! Kok si Opie susah dihubungi. Apa hpnya lowbatt? Atau dia sudah terlanjur bete karena kita lama sekali? Aduuuuh ... bikin panik deh.

Saat sedang bingung, si Antjheu tiba-tiba sadar, “Ya ampuuuuun! Gua kan tadi mencet nomer hape lu, Mar!” Jelas aja tulalit, yang dipencet nomor telepon yang dipakai menelepon! Setelah itu, kami sakit perut karena tidak bisa berhenti menertawakan diri sendiri. Susah juga kalau orang o’on berteman dengan orang yang lebih o’on! Hahahahaha ….